Pasar Domestik Kuat, Tapi Produksi Masih Tertinggal
Industri baja global saat ini tengah memasuki masa kritis, dikutip dari berita kontan, Inggris salah satu negara terkemuka produsen baja telah mengumumkan berita akan menutup salah satu pabrik besarnya. Sekitar 2.700 pekerja terancam kehilangan pekerjaan, dan Inggris berpotensi menjadi satu-satunya negara G7 tanpa kapasitas produksi baja berbasis bijih besi. Distributor besi baja indonesia
Bagi Indonesia, perkembangan ini bukan sekadar kabar luar negeri, tetapi peringatan dini. Jika tidak berhati-hati, Indonesia bisa mengalami nasib serupa: kehilangan kemandirian industri baja dan bergantung penuh pada pasokan luar negeri.
Indonesia memiliki potensi besar di sektor baja. Kebutuhan domestik diproyeksikan mencapai 21 juta ton pada 2025, bahkan bisa menembus 100 juta ton pada 2045. distributor besi baja indonesia
Namun, produksi baja nasional saat ini masih sekitar 17 juta ton per tahun, menciptakan kesenjangan pasokan yang diisi oleh impor. Kalau industri ini tidak segera diperkuat dari sisi hulu hingga hilir, maka Indonesia hanya akan jadi pasar baja dunia. Salah satu kelemahan utama produksi baja nasional adalah ketergantungan terhadap bahan baku impor seperti scrap dan pellet. Industri baja dalam negeri belum sepenuhnya mandiri, dan sangat rentan terhadap fluktuasi harga serta gangguan pasokan global. distributor besi baja indonesia
Situasi diperparah oleh masuknya baja murah dari China, terutama setelah produk baja China dikenai tarif tinggi di Amerika Serikat. Indonesia akan menjadi salah satu sasaran ekspor alternatif oleh banyak negara sehingga akan menekan daya saing produsen lokal. Tentu saja kita berharap oversupply dari China tidak membebani industri baja domestik, karena tekanan terhadap pasar domestik juga akan berdampak pada keberlangsungan 19 juta pekerja dan keluarganya.
PT. Piramid Cahaya Abadi telah menjadi bagian dari industri baja nasional yang mendorong meningkatnya permintaan dalam negeri. baca juga : Mengenal berbagai produk matrial konstruksi yang biasa di gunakan dalam industri konstruksi indonesia.
Langkah Strategis yang Harus Segera Diambil
Meski tantangan besar, masa depan industri baja nasional masih menyimpan peluang jika dikelola dengan tepat. Beberapa langkah strategis yang dapat ditempuh pemerintah antara lain:
Menyusun Strategi Baja Nasional Terintegrasi
Bukan hanya fokus pada produksi, tetapi juga mencakup penguatan rantai pasok, energi, investasi, hingga penguasaan teknologi.
Mengoptimalkan TKDN secara Konsisten
Pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri dalam proyek infrastruktur dan manufaktur dapat menjadi pasar captive bagi baja lokal.
Mendorong Transisi Energi
Pengembangan teknologi EAF atau Direct Reduced Iron (DRI) harus didukung tarif energi yang kompetitif agar industri baja lebih efisien dan berkelanjutan. Pemerintah harus menyatukan arah karena Industri baja tidak bisa berdiri sendiri. Ia butuh ekosistem. Kita harus belajar dari Inggris, bertindak sebelum terlambat.
Inggris kini tengah menyusun Strategi Baja Nasionalnya untuk melindungi dan merevitalisasi sektor strategis tersebut. Indonesia tak boleh menunggu hingga industri baja kolaps baru bertindak.
Perlindungan melalui instrumen seperti Bea Masuk Antidumping (BMAD), safeguard, dan regulasi impor yang ketat menjadi langkah awal.
Namun di atas semua itu, diperlukan keberanian politik untuk menyusun kebijakan industri jangka panjang yang inklusif dan konsisten. Negara harus hadir. Bukan menggantikan pasar, tapi mengarahkan dan melindungi agar pasar bekerja untuk kepentingan nasional.
Pada akhirnya, dalam pertarungan industri baja global, bukan perusahaan terbaik yang menang, melainkan negara yang paling siap dan berpihak pada industrinya sendiri.
dikutip dari : Kontan
Distributor besi baja indonesia
distributor besi baja indonesia